Tampilkan postingan dengan label batik indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label batik indonesia. Tampilkan semua postingan

9 Tips Cara Merawat Batik

9 Tips Cara Merawat Batik

 

batik, Batik Cocok Dikenakan Oleh Semua Usia, batik indonesia, batik nusantara, Motif Batik dan Filosofi Batik, motif batik, tips, Tips Untuk Cara Merawat Batik,

 

9 Tips Cara Merawat Batik

Untuk cara merawat batik sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang sukar seperti apa yang anda bayangkan loh.. Jika tidak percaya silahkan kunjungi artikel yang telah kami bahas sebelumnya dalam artikel kami yang berjudul " Tips Cara Merawat Batik Yang Benar ". Hal tersebut akan kami bahas lebih singkatnya melalui artikel kami yang berjudul " 9 Tips Cara Merawat Batik ".

Bagi anda yang sangat menyukai baju batik. tentu ada wajibnya untuk mengetahui bagaimana cara merawat batik yang benar agar batik kesayangan anda tidak cepat rusak dan luntur. Memang yang perlu kita ketahui batik bukanlah merupakan barang yang langka lagi, namun jika membeli batik kesayangan dengan harga yang mahal, bukanlah sesuatu hal yang mudah di sia-siakan,kan jika batik kesayangan anda bisa rusak?

Untuk itu, kami menyajikan 9 tips cara merawat batik agar menjawab semua kekawatiran anda. Apa sajakah itu?

Sebelumnya, anda perlu berhati - hati untuk merawat batik, karena baju batik bukanlah seperti baju biasa lainnya. Nah, berikut merupakan 9 tips cara merawat batik, yaitu :
  • Jangan menyetrika batik secara langsung
Karena dengan di setrika secara langsung, maka akan mempercepat rusaknya motif batik dan motif warnanya. Untuk itu, rawat batik dengan cara menyetrikanya dengan dilapisi kain diatasnya.
  • Jangan mencuci btik dengan mesin cuci
Apapun alasannya jangan pernah mencuci baju batik dengan mesin cuci karena alasannya tak jauh berbda dengan alasan pertama. Apakah anda mau menyalahkan mesin cuci anda ketika batik kesayangan anda rusak?
  • Mencuci pun juga tidak perlu di kucek terlalu keras
Akan mempercepat eratnya kualitas kain. Hmmm.. percaya gak percaya sih.. karena kain terbuat dari lembaran kapas, maka menurut saya batik terlalu rapuh jika di kucek terlalu semangat alias keras. hehe
  • Jangan menjemur batik bak bule berjemur
Paham,kan maksud saya? Ya!. Batik gak perlu di jemur terlalu di bawah teriknya matahari karena batik kainnya mudah rapuh.
  • Ketika Selesai mencuci batik, jangan latihan otot!
hahaha... Maksud saya disini jangan terlalu di kucek terlalu heboh, cin.. karena batik alasannya kainnya terlalu lembut. Ribet,kan? Udah dicuci gak boleh pake mesin cuci, gak boleh di kucek terlalu kenceng, bahkan di peres juga gak boleh ngotot.. Terus harus diapain dunk?
  • Ini jawabannya rendam saja dengan air hangat
Tuh sudah tahu jawabannya,kan?. Mengapa? karena selain mempermudah untuk menghilangkan noda yang membandel tetapi juga tidak mempermudah batik anda cepat luntur loh.
  • Ada lagi selain itu semua
Jangan deh pake sikat baju. Tar benangnya pada kusut tuh batik. hehehe. Terbukti loh. batik saya,saya cuci pakai sikat baju benangnya pada lepas. Kalau ada yang ingin pakai sikat gigi, silahkan.. Karena belum pernah saya coba. Yang jelas nantinya akan buang waktu sih. hahaha..
  • Disarankan jangan menggunakan kapur barus
Memang sih terkadang memberi lemari kapur barus dapat menjadikan lemari jauh dari bau apek. tapi kalau ada baju batik anda sama saja percuma!. Ngerusak produk kesayangan sendiri alias batik kesayangan anda. nah cara lain untuk menghilangkan bau apek ketika ada batik kesayangan anda,yakni : gunakan merica / bubuk lada dengan dibungkus dari bungkusan tissue. setelah itu taruh di pojok- pojok lemari,ya.
  • Hindari penyemprotan parfum
Bau badan? atau bau bajunya yang kurang cuci dibersihkan? hahaha.. bercanda. Hal ini bukan berarti  ejekan tapi justru membuat awet baju batik anda.supaya menjaga supaya baju batik anda supaya tidak cepat rusak motifnya.

Nah, lega sudah penjelasannya. Sekarang untuk 9 Tips cara merawat batik ini akan saya lanjutkan penjelasannya ke dalam artikel kami selanjutnya yang berjudul "10 Tips Unik Cara Merawat Batik " . Semoga bermanfaat.

9 Tips Cara Merawat Batik

Macam - Macam Motif Batik

Macam - Macam Motif Batik

 

Macam - Macam Motif Batik, batik, batik indonesia, batik nusantara, Motif Batik dan Filosofi Batik, motif batik, sejarah, sejarah batik, sejarah batik nusantara, tentang Batik Indonesia,

 

Macam - Macam Motif Batik

Tahukah anda berapa macam motif batik itu? Dan apa sajakah nama dari motif - motif batik tersebut ? dan apakah filosofi dari macam - macam motif batik tersebut?

Sebelum membahas terlalu jauh mengenai macam - macam motif batik, tentu ada baiknya kita mengenal istilah batik itu sendiri. Batik merupakan salah satu warisan budaya indonesia yang perlu dilestarikan.

Karnea batik memiliki beberapa macam - macam motif batik yang cukup unik dan menampilkan berbagai karakter bangsa indonesia.

Macam-macam batik ini tentu memiliki filosofi tersendiri bagi pemakai busana batik loh. nah, berikut merupakan macam - macam motif batik tersebut, yaitu :
  1. Motif Truntum
  2. Motif Tambal
  3. Motif Pamiluto
  4. Motif Sidoluhur
  5. Motif Sido Wirasat
  6. Motif Wahyu Temurun
  7. Motif Cakar Ayam
  8. Motif Cuwiri
  9. Motif Grageh Waluh
  10. Motif Grompol
  11. Motif Kasatrian
  12. Motif Kawung Picis
  13. Motif Mega Mendung
  14. Motif Bango Tulak ( Bangun Tulak)
  15. Motif Gurda (Garuda)
  16. Motif Meru
  17. Motif Parang Curigo Ceplok Kepet
  18. Motif Parang Kusumo
  19. Motif Kawung
  20. Motif  Sidoluhur
  21. Motif Sidoasih 
  22. Motif Bondet
  23. Motif Sekar jagad
  24. Motif Sidomulyo 
  25. Motif Semen Rante 
  26. Motif Sidomukti
Berikut gambaran macam - macam motif batik, yakni :

Macam - Macam Motif Batik, batik, batik indonesia, batik nusantara, Motif Batik dan Filosofi Batik, motif batik, sejarah, sejarah batik, sejarah batik nusantara, tentang Batik Indonesia,

Macam - Macam Motif Batik, batik, batik indonesia, batik nusantara, Motif Batik dan Filosofi Batik, motif batik, sejarah, sejarah batik, sejarah batik nusantara, tentang Batik Indonesia,

Macam - Macam Motif Batik, batik, batik indonesia, batik nusantara, Motif Batik dan Filosofi Batik, motif batik, sejarah, sejarah batik, sejarah batik nusantara, tentang Batik Indonesia,


Macam - Macam Motif Batik, batik, batik indonesia, batik nusantara, Motif Batik dan Filosofi Batik, motif batik, sejarah, sejarah batik, sejarah batik nusantara, tentang Batik Indonesia,

Macam - Macam Motif Batik, batik, batik indonesia, batik nusantara, Motif Batik dan Filosofi Batik, motif batik, sejarah, sejarah batik, sejarah batik nusantara, tentang Batik Indonesia,

Macam - Macam Motif Batik, batik, batik indonesia, batik nusantara, Motif Batik dan Filosofi Batik, motif batik, sejarah, sejarah batik, sejarah batik nusantara, tentang Batik Indonesia,

Macam - Macam Motif Batik, batik, batik indonesia, batik nusantara, Motif Batik dan Filosofi Batik, motif batik, sejarah, sejarah batik, sejarah batik nusantara, tentang Batik Indonesia,



Macam - Macam Motif Batik, batik, batik indonesia, batik nusantara, Motif Batik dan Filosofi Batik, motif batik, sejarah, sejarah batik, sejarah batik nusantara, tentang Batik Indonesia,

Nah, untuk memahami mengenai filosofi batik, silahkan kunjungi artikel kami yang berjudul " Referensi motif batik beserta filosofinya " . Semoga bermanfaat

Macam - Macam Motif Batik

Lika- Liku Perjalanan Batik Indonesia

Lika- Liku Perjalanan Batik Indonesia

 

Lika- liku perjalanan batik, batik, batik indonesia, batik nusantara, sejarah batik nusantara, sekilas sejarah batik nusantara, tentang Batik Indonesia,

 

Lika- Liku Perjalanan Batik Indonesia

Dalam membahas batik indonesia kali ini, sebelumnya kita membahas fakta mengenai batik indonesia. Nah, untuk kali ini kita akan membahas lika-liku perjalanan batik sepanjang masa. Bagaimana kisahnya ? lanjutkan membacanya,ya gan.

Lika- liku perjalanan batik indonesia, tentu sangatlah panjang sehingga melekat di hati para pecinta batik. Berikut ceritanya. Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.

Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.

Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Lika - liku perjalanan batik indonesia pada masa Majapahit
Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.

Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.

Daerah pembatikan sekarang di Mojokerto terdapat di Kwali, Mojosari, Betero dan Sidomulyo. Diluar daerah Kabupaten Mojokerto ialah di Jombang. Pada akhir abad ke-XIX ada beberapa orang kerajinan batik yang dikenal di Mojokerto, bahan-bahan yang dipakai waktu itu kain putih yang ditenun sendiri dan obat-obat batik dari soga jambal, mengkudu, nila tom, tinggi dan sebagainya.

Obat-obat luar negeri baru dikenal sesudah perang dunia kesatu yang dijual oleh pedagang-pedagang Cina di Mojokerto. Batik cap dikenal bersamaan dengan masuknya obat-obat batik dari luar negeri. Cap dibuat di Bangil dan pengusaha-pengusaha batik Mojokerto dapat membelinya dipasar Porong Sidoarjo, Pasar Porong ini sebelum krisis ekonomi dunia dikenal sebagai pasar yang ramai, dimana hasil-hasil produksi batik Kedungcangkring dan Jetis Sidoarjo banyak dijual. Waktu krisis ekonomi, pengusaha batik Mojoketo ikut lumpuh, karena pengusaha-pengusaha kebanyakan kecil usahanya. Sesudah krisis kegiatan pembatikan timbul kembali sampai Jepang masuk ke Indonesia, dan waktu pendudukan Jepang kegiatan pembatikan lumpuh lagi. Kegiatan pembatikan muncul lagi sesudah revolusi dimana Mojokerto sudah menjadi daerah pendudukan.

Ciri khas dari batik Kalangbret dari Mojokerto adalah hampir sama dengan batik-batik keluaran Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Yang dikenal sejak lebih dari seabad yang lalu tempat pembatikan didesa Majan dan Simo. Desa ini juga mempunyai riwayat sebagai peninggalan dari zaman peperangan Pangeran Diponegoro tahun 1825.

Meskipun pembatikan dikenal sejak jaman Majapahait namun perkembangan batik mulai menyebar sejak pesat didaerah Jawa Tengah Surakarta dan Yogyakata, pada jaman kerajaan di daerah ini. Hal itu tampak bahwa perkembangan batik di Mojokerto dan Tulung Agung berikutnya lebih dipenagruhi corak batik Solo dan Yogyakarta.

Warna babaran batik Majan dan Simo adalah unik karena warna babarannya merah menyala (dari kulit mengkudu) dan warna lainnya dari tom. Sebagai batik setra sejak dahulu kala terkenal juga didaerah desa Sembung, yang para pengusaha batik kebanyakan berasal dari Sala yang datang di Tulungagung pada akhir abad ke-XIX. Hanya sekarang masih terdapat beberapa keluarga pembatikan dari Sala yang menetap didaerah Sembung. Selain dari tempat-tempat tesebut juga terdapat daerah pembatikan di Trenggalek dan juga ada beberapa di Kediri, tetapi sifat pembatikan sebagian kerajinan rumah tangga dan babarannya batik tulis.

Lika - liku perjalanan batik indonesia pada jaman Penyebaran Islam
Riwayat pembatikan di daerah Jawa Timur lainnya adalah di Ponorogo, yang kisahnya berkaitan dengan penyebaran ajaran Islam di daerah ini. Riwayat Batik. Disebutkan masalah seni batik didaerah Ponorogo erat hubungannya dengan perkembangan agama Islam dan kerajaan-kerajaan dahulu. Konon, di daerah Batoro Katong, ada seorang keturunan dari kerajaan Majapahit yang namanya Raden Katong adik dari Raden Patah. Batoro Katong inilah yang membawa agama Islam ke Ponorogo dan petilasan yang ada sekarang ialah sebuah mesjid didaerah Patihan Wetan.

Perkembangan selanjutanya, di Ponorogo, di daerah Tegalsari ada sebuah pesantren yang diasuh Kyai Hasan Basri atau yang dikenal dengan sebutan Kyai Agung Tegalsari. Pesantren Tegalsari ini selain mengajarkan agama Islam juga mengajarkan ilmu ketatanegaraan, ilmu perang dan kesusasteraan. Seorang murid yang terkenal dari Tegalsari dibidang sastra ialah Raden Ronggowarsito. Kyai Hasan Basri ini diambil menjadi menantu oleh raja Kraton Solo.

Waktu itu seni batik baru terbatas dalam lingkungan kraton. Oleh karena putri keraton Solo menjadi istri Kyai Hasan Basri maka dibawalah ke Tegalsari dan diikuti oleh pengiring-pengiringnya. disamping itu banyak pula keluarga kraton Solo belajar dipesantren ini. Peristiwa inilah yang membawa seni bafik keluar dari kraton menuju ke Ponorogo. Pemuda-pemudi yang dididik di Tegalsari ini kalau sudah keluar, dalam masyarakat akan menyumbangkan dharma batiknya dalam bidang-bidang kepamongan dan agama.

Daerah perbatikan lama yang bisa kita lihat sekarang ialah daerah Kauman yaitu Kepatihan Wetan sekarang dan dari sini meluas ke desa-desa Ronowijoyo, Mangunsuman, Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono dan Ngunut. Waktu itu obat-obat yang dipakai dalam pembatikan ialah buatan dalam negeri sendiri dari kayu-kayuan antara lain; pohon tom, mengkudu, kayu tinggi. Sedangkan bahan kainputihnyajugamemakai buatan sendiri dari tenunan gendong. Kain putih import bam dikenal di Indonesia kira-kira akhir abad ke-19.

Pembuatan batik cap di Ponorogo baru dikenal setelah perang dunia pertama yang dibawa oleh seorang Cina bernama Kwee Seng dari Banyumas. Daerah Ponorogo awal abad ke-20 terkenal batiknya dalam pewarnaan nila yang tidak luntur dan itulah sebabnya pengusaha-pengusaha batik dari Banyumas dan Solo banyak memberikan pekerjaan kepada pengusaha-pengusaha batik di Ponorogo. Akibat dikenalnya batik cap maka produksi Ponorogo setelah perang dunia petama sampai pecahnya perang dunia kedua terkenal dengan batik kasarnya yaitu batik cap mori biru. Pasaran batik cap kasar Ponorogo kemudian terkenal seluruh Indonesia.

Untuk kelanjutan mengenai lika -liku perjalanan batik indonesia, anda bisa kunjungi artikel kami yang berjudul " Perkembangan batik Indonesia " semoga bermanfaat

Lika- Liku Perjalanan Batik